October 30, 2025

JAKARTA, DETIK65.COM – Pemerintah terus mendorong pengembangan wisata kesehatan (wellness tourism) sebagai strategi utama meningkatkan devisa negara pasca-pandemi. Kementerian Pariwisata telah menggagas inisiatif ini sejak lima tahun lalu dan kini mulai melihat hasil positif. Sejak 2023, terjadi lonjakan signifikan dalam permintaan obat herbal serta wisata healing di berbagai destinasi di Indonesia.

Dalam acara The 103 Jakarta CMO Club: Holistic Healing – Menyehatkan Tubuh, Pikiran, dan Jiwa yang digelar pada Jumat (7/3) di Jakarta, Kementerian Pariwisata kembali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan wisata kebugaran. Konsep ini dirancang untuk menggabungkan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia, seperti konsumsi jamu, pijat khas Bali, serta pemanfaatan minyak esensial dari rempah-rempah asli Nusantara.

Mengurangi Kebocoran Devisa dan Mengoptimalkan Potensi Lokal

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan bahwa wisata kesehatan telah diterapkan di beberapa wilayah, seperti Bali, Yogyakarta, dan Solo. Ke depan, cakupan program ini akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia.

Salah satu alasan utama pengembangan sektor ini adalah untuk menekan kebocoran devisa. “Jika kita kapitalisasi, ada sekitar Rp150 triliun per tahun yang mengalir ke luar negeri karena banyak masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke Malaysia atau Singapura, seperti ke Penang,” ujarnya. Padahal, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor kesehatan dan kebugaran yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kolaborasi dengan Swasta: Mendorong Gaya Hidup Sehat Sejak Dini

Untuk mempercepat pengembangan wisata kesehatan, pemerintah menggandeng sektor swasta, salah satunya Simply Wellness Indonesia, yang lebih menekankan tindakan pencegahan dibandingkan pengobatan.

Pendiri Simply Wellness Indonesia, Helga Abraham, menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat. “Kita ingin orang memahami bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Sebelum sakit, kita harus memastikan tubuh tetap sehat. Dengan cara yang simpel dan mudah, masyarakat bisa menjalani hidup sehat tanpa perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan,” jelasnya.

Strategi Komunikasi dan Promosi yang Lebih Luas

Pakar marketing Hermawan Kartajaya menyambut baik inisiatif ini dan menyoroti pentingnya komunikasi yang lebih efektif agar program pemerintah dapat berjalan optimal. “Banyak program pemerintah yang sangat baik, tetapi sering kali kurang maksimal karena komunikasi yang tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat,” ungkapnya.

Dengan meningkatnya minat terhadap kesehatan dan kebugaran, serta kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki Indonesia, wisata kesehatan berpotensi menjadi sektor unggulan. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sektor ini juga dapat memperkuat ekonomi nasional dengan menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *